Senin, 19 Desember 2011

BAB 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI


BAB 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI
1.      MANAJEMEN

PENGERTIAN MANAJEMEN
Definisi manajemen menurut Profesor Oei Liang Lee adalah Ilmu dan Seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi- fungsi Manajemen :
·         Perencanaan (Planning)
·         Pengorganisasian (Organizing)
·         Pengarahan (Directing)
·         Pengkoordinasian (Coordinating)
·         Pengawasan (Controlling)

PERANAN MANAJEMEN
Peranan manajemen dihubungkan dengan fungsi manajemen, yaitu :
1.      Planning (Perencanaan)
Adalah proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya.
2.      Organizing (Pengorganisasian)
Adalah proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan orang yang menduduki fungsi-fungsinya tersebut secara tepat.
3.      Directing (Pengarahan)
Adalah mengarahkan bawahan, sehingga pimpinan secara manusiawi bisa mengikat bawahan untuk bekerja sama secara sukarela menyumbangkan tenaganya seefisien dan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan organisasi.
4.      Koordinasi
Adalah agar terdapat komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan kegiatan sehingga tercapai tujuan organisasi.
5.      Controlling (Pengawasan)
Adalah perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan jika terjadi penyimpangan pelaksanaan dari perencanaan.


       LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
       Manajemen Ilmiah
Sejak buku karangan Frederick W. Taylor berjudul The Principles of Scientific       Management, tahun 1911, Tylor dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah.
Dalam bukunya Tylor mengemukakan beberapa prinsip dalam melakukan pekerjaan, yaitu :
1)     Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan cara terbaik untuk menyelesaikannya.
2)     Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
3)     Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
4)     Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan, dan pemeriksaan pekerjaan.


       FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN

·         Fungsi-fungsi manajemen adalah kegiatan kerja manajer dalam merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi.
·         Proses Manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi.

       CIRI-CIRI MANAJER PROFESIONAL
Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional dan  manajerial yakni :
a.       Berbudaya korporat: transparansi, independensi,  responsif, akuntabilitas, dan kejujuran.
b.      Dukungan manajemen puncak.
c.       Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasi.
d.      Berorientasi   ke masa depan dengan pendekatan holistik.
e.       Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.
f.        Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
g.       Dilakukan secara terencana/terprogram.
h.      Monitoring dan evaluasi serta umpan balik.
i.         Dilakukan oleh pelaku dan tentunya pimpinan unit yang memiliki :
j.         Kompetensi atau keahlian dan pengalaman panjang di bidangnya.
k.       Sifat haus pada tantangan-tantangan.
l.         Sikap dan ketrampilan inovatif, kreatif, inisiatif dan efisien.
m.    Integritas tinggi.
n.      Sifat menghargai profesi lain.
o.      Sifat yang selalu siap menghadapi setiap resiko.
p.      Bertanggungjawab atas setiap kata dan perbuatannya.
q.      Penggunaan teknologi tepat guna.
r.       Kepemimpinan dalam membangun komitmen.
s.       Partisipasi aktif semua anggota.
t.        Kerjasama Tim.
u.      Pemberian penghargaan pada tiap karyawan yang berprestasi (kompensasi termasuk peluang pendidikan-pelatihan lanjutan dan promosi karir).
v.       Persuasi pada karyawan yang kurang berprestasi untuk menjadi yang terbaik melalui konsultasi/ bimbingan dan pendidikan pelatihan bersinambung.




       KETERAMPILAN MANAJEMEN YANG DIBUTUHKAN

     Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.
Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1)     Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2)     Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3)     Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua   keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu :
·         Keterampilan manajemen waktu
·         Keterampilan membuat keputusan


2.      ORGANISASI
PENGERTIAN ORGANISA                                                                                              Menurut Boone dan Katz organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok, yaitu :
o   Interaksi manusia
o   Kegiatan yang mengarah pada tujuan
o   Struktur organisasi itu sendiri



PENTINGNYA MENGENAL ORGANISASI
Perusahaan kecil , fungsi pengorganisasian sederhana, misalnya toko kelontong, manajer-pemilik toko memperkerjakan beberapa orang, melayani pembeli, membersihkan barang, serta menjaga toko.

BENTUK-BENTUK ORGANISASI

>        Organisasi Lini
Garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan.
Ciri-cirinya :
Æ  Jumlah karyawan sedikit
Æ  Manajer di bawahnya hanya sebagai pelaksana
Æ  Sarana dan alatnya terbatas
Æ  Hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung
Æ  Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah top manajer.

>        Organisasi Fungsional
Wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
Ciri-cirinya :
Æ  Organisasi kecil
Æ  Terdapat kelompok kerja staff ahli
Æ  Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
Æ  Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
Æ  Pegawasan ketat

>        Organisasi Garis dan Staff
Pelimpahan wewenang secara vertikal dari pimpinan ke kepala bagian di bawahnya serta masing-masing pejabat, manajer ditempatkan satu atau pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasihat, misalnya kearsipan, keuangan, personel.
Ciri-cirinya :
Æ  Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya langsung
Æ  Karyawan banyak
Æ  Organisasi besar
Ada 2 kelompok kerja organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi, yaitu :
                                                 a.      Personel Lini
                                                b.      Personel Staff

>        Organisasi Fungsional dan Garis
Wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
Ciri-cirinya :
Æ  Tidak tampak pembedaan tugas pokok dan bantuan
Æ  Spesialisasi praktis pada pejabat fungsional
Æ  Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon.

>        Organisasi Matrik
Disebut juga sebaga Organisasi Manajemen Proyek  yaitu penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang punya keterampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan proyek yang harus diselesaikan.

>        Organisasi Komite
Tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh kelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan plurastic manajemen.
Terdiri dari :
o   Executive committe (pimpinan komite)
o   Anggotanya mempunyai wewenang lini
o   Staff committe
o   Orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staff.

PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI

1.             Perumusan tujuan dengan jelas
Bila akan melakukan suatu aktivitas, pertama-tama harus dijelaskan dulu tujuannya. Bagi suatu organisasi, tujuan aktivitas itu akan berperan sebagai :
o   Pedoman kearah mana organisasi itu akan dibawa
o   Landasan bagi organisasi bersangkutan
o   Menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan
o   Menentukan serangkaian program, prosedur ,koordinasi, integrasi, simplifikasi, dan mekanisasi

2.             Pembagian tugas
Dalam suatu organisasi, pembagian tugas merupakan suatu keharusan mutlak untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dalam pekerjaan. Pembagian tugas akan menghasilkan departemen-departemen dan deskripsi tugas (job description) masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi.

3.             Delagasi kekuasaan
Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delagasi kekuasaan. Kepada setiap karyawan yang menduduki jabatan tertentu harus didelegasikan kekuasaan, atau wewenang yang diperlukan agar yang bersangkutan dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Wewenang atau kekuasaan itu mempunyai aspek pengambilan keputusan , penggunaan peralatan, dan lain sebagainya.

4.              Rentangan kekuasaan
Yang dimaksud rentangan kekuasaan adalah berapa jumlah orang yang tepat menjadi bawahan seorang pemimpin, agar dia mampu memimpin , membimbing , dan mengawasi secara efektif.

5.             Tingkat tingkat pengawasan
Tingkat pengawasan hendaknya diusahakan sesedikit mungkin. Harus diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin. Selain memudahkan komunikasi, juga agar ada motivasi bagi setiap orang dalam organisasi untuk mencapai tingkat-tingkat tertinggi pada struktur organisasinya.

6.             Kesatuan perintah dan tanggung jawab
Menurut prinsip ini, seorang bawahan hanya mempunyai seorang atasan yang memberinya perintah dan menerima pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan tugasnya.

7.             Koordinasi
Adanya pembagian tugas dan bagian bagian serta unit-unit terkecil di dalam organisasi, cenderung menimbulkan kekuatan untuk memisahkan diri dari organisasi sebagai suatu keseluruhan .

SEBAB-SEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN ORGANISASI

Sebab keberhasilan organisasi :
+   Kesatuan pimpinan dan perintah
+    Solidaritas yang tinggi
+    Pengambilan keputusan yang bijak dan cepat
+    Segala sesuatu yang berkaitan dengan masa depan suatu organisasi harus di musyawarahkan
+    Menjunjung tinggi nilai tanggung jawab dan disiplin
+    Kerja sama yang baik

Sebab kegagalan organisasi :
-            Tidak adanya komunikasi yang baik antara anggota organisasi dan pemimpin
-            Kekurangkompakan dalam organisasi
-            Kurang disiplin
-            Tidak bertanggungjawab pada suatu hal yang dikerjakan
-            Kerjasama tidak terlalu baik

BAB 4 KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL


BAB 4 KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL

1.   KEWIRASWASTAAN, WIRASWASTA, WIRASWASTAWAN
Ø Kewiraswastaan
Adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk berisiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.
Ø Wiraswasta
Adalah orang yang memiliki pribadi hebat, produktif, kreatif, melaksanakan kegiatan perencanaan bermula dari ide sendiri, kemudian mengembangkan kegiatannya dengan menggunakan tenaga orang lain dan selalu berpegang pada nilai-nilai disiplin dan kejujuran yang tinggi.
Ø Wiraswastawan
Adalah menunjuk pada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia umumnya seperti berdiri diatas kekuatan sendiri, mengambil risiko, menetapkan tujuan atas pertimbangannya sendiri.
Unsur – unsur penting Wirausaha :
o   Unsur pengetahuan
o   Unsur keterampilan
o   Unsur sikap mental
o   Unsur kewaspadaan

2.   PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Adalah komunitas perusahaan kecil yang memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan dibidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja dan lain sebagainya.
Cara memasuki Perusahaan
a)    Membeli perusahaan yang telah dibangun
b)    Memulai perusahaan baru
c)    Membeli hak lisensi (franchising/waralaba)

3.   PERKEMBANGAN FRANCHISING DI INDONESIA
Pengembangan usaha dengan sistem waralaba dapat mendorong berkembangnya spesialisasi dan modernisasi usaha tradisional, menumbuhkan kreatifitas dalam mengembangkan inovasi dalam berusaha.
Kiat- kiat memilih Usahan dengan Cara Waralaba (FRANCHISING) :
Ø  Produk yang dijual harus disukai semua orang
Ø  Merk dagang produk harus sudah dikenal, paling sedikitnya di 5  negara
Ø  Harus standar dalam segala aspek (produk, manajemen, tata ruang dan lain-lain)
Jenis- jenis Usaha yang Potensial Diwaralbakan :
ü  Produk dan jasa otomotif
ü  Bantuan dan jasa bisnis
ü  Produk dan jasa konstruksi, perawatan dan perbaikan rumah, dan jasa AC
ü  Jasa pendidikan
ü  Rekreasi dan jasa hiburan

4.   CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL
v  Manajemen berdiri sendiri
Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan  predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
v  Investasi modal terbatas
Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik  atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
v  Daerah operasinya lokal
Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan    yang berdekatan dengan letak perusahaan.
v  Ukuran secara keseluruhan relatif kecil
Penyelenggara di bidang operasinya tidak dominan.

Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil
Menurut Muhammad Taufiq, beberapa kekuatan dan kelemahan UKM sebagai berikut:

a)    Skala usaha kecil
Salah satu karakter penting dari UKM adalah skala usahanya yang relatif kecil. Maka akan sulit bagi usaha berskala kecil secara individual untuk bersaing dengan usaha berskala besar dalam suatu aktivitas bisnis yang sama.
b)   Padat karya
Produk usaha berskala kecil pada umumnya sangat padat karya. Kegiatan produksi yang melibatkan banyak tenaga kerja sebagai konsekuensi dari aktivitas yang menghasilkan produk yang berciri hand made. Produk UKM yang bersandar pada keahlian dan keterampilan tangan ini membawa konsekuensi pada kurangnya aspek presisi dan kesulitan untuk distandarisasi.
            c)    Berbasis sumber daya lokal dan sumber daya alam.
Aktivitas usaha UKM lebih kepada production oriented, memproduksi sebaik mungkin apa yang bisa dilakukan dengan bertumpu pada ketersediaan sumberdaya yang ada. Karakter aktivitas bisnis UKM seperti ini menghasilkan produk-produk unggulan yang komparatif pada masing-masing wilayah. Kebersinambungan usaha yang berbasis sumberdaya alam tentu sangat rentan, manakala UKM terlibat dalam aktivitas produksi yang mengeksploitasi sumberdaya alam yang tidak terbaharui.
d) Pelaku banyak
Karena hampir tidak ada barrier to entry pada aktivitas bisnis UKM, baik dari aspek teknologi, investasi, manajemen, perlindungan hak intelektual, maka sangat mudah bagi masyarakat untuk masuk ke dalam industri yang digeluti oleh UKM. Sebagai konsekuensinya relatif sangat banyak pelaku bisnis UKM dalam sektor dan kegiatan bisnis tertentu.
e) Menyebar
Aktivitas bisnis UKM dapat dijumpai hampir diseluruh pelosok tanah air serta diberbagai sektor. Dengan demikian, bila UKM dapat mengembangkan jaringan yang efektif, maka konsep global production dapat dipenuhi, karena UKM mampu menghasilkan produk di mana saja dan memasarkannya ke mana saja serta kapan saja. Dengan kata lain produk UKM yang sejenis sangat mudah diperoleh masyarakat dimana saja dan kapan saja.

Keuntungan Perusahaan Kecil
Ø  Modal minim.
Ø  Tahan banting.
Ø  Cepat action.
Ø  Lebih fokus pada konsumen.
Ø  Penuh tantangan.
Ø  Mudah beradaptasi.
Ø  Ikut menggerakkan ekonomi masyarakat.
Ø  Inovasi.
Ø  Fleksibel.
Ø  Kebebasan.

Kelemahan Perusahaan Kecil

§  Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia.
§   Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Usaha Kecil      dan Menengah Industri – Dagang lebih memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam   mengaseskannya, khususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja.
§  Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk Usaha Kecil dan Menengah Industri – Dagang.
§  Kendala permodalan usaha sebagian besar Usaha Kecil dan Menengah Industri – Dagang memanfaatkan modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil.

Cara-cara Mengembangkan Perusahaan Kecil

a)  Temukan keahlian dan minat anda.
b)  Perhatikan ide bisnis apa yang cenderung terus mengalami kemajuan.
c)   Lakukan penelitian dengan benar, sebelum Anda benar-benar memulai usaha kecil Anda


Kegagalan-kegagalan Perusahaan Kecil
Tidak adanya rencana bisnis yang memadai. Bisnis adalah suatu rencana, bukan produk, dan prosedur. Perencanaan yang baik  memperkirakan hal-hal yang tak terduga, akan tetapi tetap utuh dan terus digunakan selama tahun-tahun awal yang penuh dengan tantangan dan cobaan. Bahkan menurut Robert T Kiyosaki: separuh pekerjaan entrepreneur adalah perencanaan.



5.   PERBEDAAN ANTARA KEWIRAUSAHAAN DAN BISNIS KECIL
Kewirausahaan adalah keberanian seseorang mengambil resiko dengan menyatukan berbagai fungsi, produksi, termasuk bahan baku, modal, tenaga kerja dan menerima imbalan dalam bentuk laba dari nilai pasar yang dihasilkan. Sedangkan, bisnis kecil adalah kegiatan usaha kecil yang sifatnya mencari keuntungan biasanya usaha ini dilakukan melalui usaha kegiatan rumahan.



http://adamfirdaus46.ngeblogs.com/2011/10/22/kewiraswastaan-dan-perusahaan-kecil/
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/pengantar-bisnis/kewiraswastaan-dan-perusahaan-kecil
http://agustyalisdayanti.ngeblogs.com/2011/10/09/kewiraswastaan-dan-perusahaan-kecil/